Wakapolres Pimpin Rakor Penanganan PMK di Kabupaten Langkat
Langkat | KABAR BERANDA – Wakapolres Langkat Kompol Hendri Nupia Dinka Barus, SH SIK memimpin rapat kordinasi penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Kabupaten Langkat didampingi Dandim 0203/LKT Letkol Inf Wisnu Joko Saputro, Sabtu (14/05/22) pukul 11.20 WIB di Aula Wira Satya Polres Langkat.
Turut hadir dalam rakor itu Kabag Ops Polres Langkat Kompol Aries Fianto S.Sos, Kasat Reskrim Iptu Luis Beltran Krisnadhita Marissing STK, SIK, MH, KBO Sat IK Polres Langkat Iptu Agus S Hrp,Kasat Binmas AKP E Panjaitan, Kasat Lantas AKP Hosea Ginting SH., Kasie Humas AKP Joko Sumpeno, Kapolsek Stabat AKP Ferry Affandi, Kadis Pertanian/Ketahanan Pangan Kab Langkat Hendry Tarigan, drh. Yuni Sitompul, Perwakilan Satol PP Kab Langkat Rahmat, Sekretaris BPBD Kab. Langkat Saipul Bahri.
Dalam paparannya Wakapolres mengatakan, saat ini kita harus memusyawarahkan permasalahan ini agar kita dapat mengambil langkah-langkah agar mengantisipasi wabah tersebut tidak menyebarluas di Kab. Langkat.
“Kita mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa virus tersebut tidak menular kepada manusia, guna antisipasi berita HOAX yang akan beredar,” ujar Wakapolres.
Lebih lanjut Wakapolres Kompol Hendri menambahkan, dalam rakor kali ini kita akan membahas terkait wabah yang menyerang hewan ternak masyarakat khususnya sapi.
Sementara Dandim 0203/LKT Letkol Inf Wisnu Joko Saputro di kesempatan itu
memaparkan, bahwa rapat kali ini kita membahas terkait wabah PMK yang menyerang hewan ternak, yang saat ini sudah adanya laporan dari Polres Langkat yang sudah terindikasi, dan atau mengalami gejala terinfeksi sebanyak 337 ekor sapi, dan sudah diobati serta disinfektan oleh Dinas Peternakan Kab. Langkat.
“Untuk itu kita sosialisasikan kepada masyarakat, agar tidak terlalu takut karena wabah tersebut hanya menyerang hewan ternak, dan wabah ini jika tidak kita meminimalisir akan dapat mempengaruhi faktor ekonomi di wilayah Kab Langkat,” jelas Letkol Inf Wisnu Joko Saputro.
Letkol Inf Wisnu menegaskan, dengan adanya legalitas, sehingga kita dapat melakukan penelusuran di lapangan, maka berdayakan Bhabinkamtibmas, Babinsa serta Instansi terkait untuk mengoptimalkan Penanganan/Pencegahan PMK terhadap para pemilik hewan ternak di kecamatan-kecamatan serta desa-desa se-Kabupaten Langkat.
Terkait hal ini drh. Yuni Sitompul menjelaskan tanda klinis PMK pada ternak sapi seperti lepuh pada mukosa mulut, keluarnya air liur yang berlebihan (hipersalivasi) dan lepuh/lesi pada lidah disertai mulut mengeluarkan lendir yang berlebihan.
Maka strategi dan kebijakan yang harus dilakukan :
1. Stamping out. 2. Tindakan karantina dan pengaturan/pembatasan lalu lintas hewan ternak. 3. Perlakukan/pengobatan hewan tertular. 4 Perlakuan bagi produk hewan dan produk sampingan.5. Vaksinasi 6. Penelusuran dan surveilance.
7. Dekontaminasi. 8. Pengendalian hewan liar. 9. Media dan hubungan masyarakat.
Yuni juga menyarankan apabila ditemukan adanya PMK agar segera komunikasikan kepada Dinas Peternakan Kab Langkat.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan:
• Membuat posko terpadu agar lalu lintas kendaraan yang membawa hewan ternak diperiksa kesehatannya terutama terbebas dari Penyakit PMK.
• Lakukan himbauan kepada masyarakat agar tidak percaya dengan berita hoax terkait PMK.
• Memeriksa rumah potong hewan (RPH) di Kab Langkat dari segi kebersihan dan kesehatan hewan, serta jangan mengambil keuntungan dengan hewan yang sakit kemudian dipotong dan dijualbelikan kepada masyarakat luas terutama hewan yanh sudah tertular PMK.
• Sosialisasikan kepada masyarakat agar mengurung hewan ternaknya agar tidak tertular panyakit PMK.
• Membentuk satgas untuk melakukan penelusuran dan surveilance dilapangan terkait wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) secara door to door.
• Sosialisasikan khususnya kepada peternak sapi apabila ditemukan gejala-gejala PMK agar menghubungi Dinas Peternakan dan segera mengubur hewan ternak yang mati agar tidak menularkan kepada hewan ternak lainnya.(Syah).
priligy seratonin increased blood pressure, the inability to fully empty the bladder urinary retention, sinus pain, dry mouth, throat, diarrhea, constipation, bloating, memory issues, headache, joint pain, dizziness, blurred vision, tired feeling, stomach pain and, nausea
priligy premature ejaculation pills 45 With the advent of monoclonal antibodies to PR, IHC largely replaced the biochemical assays for PR measurement in the mid 1990s