Banpres Lembu Di Kapas III Klambir V “Menggelinding”
Klambir Lima | KABARBERANDA – Bantuan Presiden berupa 20 ekor lembu tahun 2009/2010 dusun 7 gang Kapas III Desa Kelambir lima Kebun Kecamatan Hamparan Perak Deliserdang, mulai menggelinding. Ketua dan pengurus kelompok tani penerima bantuan buka mulut, ada cerita menarik di kelompok tani besutan oknum ASN Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara ini.
Kisah seribu satu malam kelompok tani di Kapas III diketahui dari pengakuan dua pengurus kelompok tani penerima bantuan, Jumirin dan Parno.
Menurut keduanya, awalnya mereka didudukkan sebagai pengurus kelompok tani untuk mendapatkan bantuan lembu dari Presiden. Mereka sama sekali tak paham tentang kelompok tani, bahkan nama kelompok taninya saja sudah lupa. Benar memang, bantuan lembu pun datang sebanyak 18 ekor betina dan dua ekor jantan. Lembu diserahkan ke Parno selaku ketua kelompok tani untuk dipelihara, namun sudah berjalan lima tahun tak juga jelas mekanisme dan pembagian tentang lembu. Parno yang sama sekali tak memahami soal kelompok tani dan ia sendiri tak bisa baca tulis, menyerahkan lembu lembu itu ke pada Paidi (Bandot). “Awalnya saya diajak si “Dir” yang bertugas di kantor Peternakan itu, si “Dir” lah semua yang mungurus kelompok taninya, saya cuma teken. Pernah datang orang berseragam dinas peternakan melihat kondisi lembu, tapi saya tidak diperkenankan bicara, mereka merekalah di situ yang ngomong. Sudah lima tahun saya asuh lembu lembu tapi saya tak juga diberi apapun. Akhirnya saya mengundurkan diri selaku ketua kelompok tani dan lembu saya serahkan ke Paidi. Tak tau saya bagaimana keberadaan lembu itu tapi khabarnya sudah dijualin. Sakit kali hati saya diperlakukan oleh “Dir”, tak jelas kelompok tani itu, ia hanya memperalat kami yang bodoh ini” ujar Parno saat disambangi pekan kemarin.
Jumirin juga mengaku kecewa, sewaktu pemberian bantuan lembu ia adalah Kadus di dusun 7. Namun di tengah jalan ia ditinggalkan oleh “Dir” oknum ASN itu.
Keberadaan kelompok tani yang dibentuk oknum “Dir” ini, kini sudah tak berujung pangkal, lembu bantuan juga tak lagi jelas juntrungnya. Oknum “Dir” yang dikonfirmasi kabarberanda.com via pesan WhatsApp Selasa (13/4) tak menjawab pesan yang dikirim. Apa dan bagaimana sebenarnya kelompok tani ini ?masih menyisakan cerita panjang, Kabarberanda.com akan mengupasnya lebih dalam (Red)