Bea Parkir Di Pacuan Kuda Jerat Leher Pengunjung

Bener Meriah | KABARBERANDA – Arena pacuan kuda yang digelar pekan kemarin, ternyata menimbulkan sengkarut permasalahan. Selain jadi ajang perjudian terselubung, juga ada pungli di areal perparkiran. Pacuan kuda dalam rangka hari ulang tahun Kabupaten Bener Meriah  tepatnya acara gamifest Minggu 2 Pebruari 2020 lalu itu, meninggalkan cerita miris dan pilu. Sangat memalukan, pacuan kuda dari judi hingga pungli. 

Ridwan salah seorang pengunjung mengatakan kalau acaranya begitu meriah sehingga perparkiran menjadi  penuh dan banyak yang tidak bisa parkir lagi. Namun sangat memberatkan di acara itu terbentur dengan nama pesta rakyat

Ridwan merasa kesel dikarenakan tarip parkir yang sebelumnya untuk roda empat   Rp 10.000 drastis membengkak menjadi Rp 20.000. Mau tidak mau harus juga dibayar karena sudah terlebih dahulu parkir. Saat diperotes kepada petugas parkir, ia mengatakan kalau hari Sabtu memang 10 ribu tapi hari ini terakhir parkir sudah  20 ribu. Terkesan oknum parkir itu melakukan kebijakan diluar peraturan yang semestinya, bahkan mungkin tidak diketahui panitia, diduga keras melakukan pungli. 

Ridwan dan beberapa pengguna parkir lain merasa kecewa terhadap peraturan yang dilakukan para petugas parkir. Padahal di tiket parkir sudah tertulis  jelas 10 ribu namun masih dipungut tidak sesuai tiket.

Lebih aneh lagi dan sangat janggal lokasi parkir dibuat di taman Harmoni untuk wisata bukan di lapangan pacuan kuda.

Terkait PAD tidak layak sebesar itu karena kontraknya sudah jelas untuk perparkiran  hanya 23 juta rupiah.

Saat diwawancarai masalah parkir, salah seorang pedagang bernama Asri juga mengaku kesal dan kecewa kepada panitia. Asri mengatakan kalau pajak sewa lapangan untuk jualan juga bermasalah. Sebelumnya disebutkan Rp 600.000, namun kenyataannya diminta Rp1200.000, bahkan ada yang lebih. “Sadis kali lah bang” ujar Asri.

Ridwan berharap agar pihak yang melakukan pemungutan liar ini dapat ditindak lanjuti oleh pihak berwajib. Karena hal ini jika dibiarkan bisa – bisa tahun depan akan lebih parah lagi.

Bupati Tgk H Sarkawi saat dikonfirnasi  via WhatsApp terkait hal ini mengaku hal itu merupakan kesalahan.  “Kalau berbeda dengan apa yang telah ditetapkan di tiket, tentu ini sebuah kesalahan. Kita menyayangkan info ini muncul setelah pacuan kuda selesai sehingga tidak sempat dibenahi. Panitia harus menjadikan ini bahan evaluasi penting untuk yang akan datang” jelasnya. (KB/bram )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *