Copot Jayusman Dari Jabatan Kadinkes.

Takengon | KABARBERANDA – Kami minta Bupati Aceh tengah mencopot jabatan Jayusman sebagai Kepala dinas kesehatan Kabupaten Aceh tengah. Karena diduga telah menyalahgunakan wewenang jabatannya. Masih banyak orang orang berpendidikan berpredikat jujur di Pemkab Aceh tengah yang lebih bisa menggantikan posisi Jayusman. Kita uji keberanian Bupati untuk menon job kan Jayusman” ujar ketua GMNI Aceh tengah Mulyadi kepada kabarberanda Senin (01/02).

Statemen keras ini dikeluarkan Mulyadi terkait pelaksanaan penerimaan tenaga kontrak dengan perjanjian kerja bersumber dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dinas kesehatan Kabupaten Aceh Tengah tahun 2020. Perekrutan tenaga kontrak ini disinyalir bernuansa permainan kotor.

Menurut Mulyadi, perekrutan tenaga kontrak ini benar benar lucu, ada ketidak beresan yang tercium, aroma anyir KKN sangat kental terasa. “Kami dari GMNI menduga ada permainan jorok dan tipu tipu. Yang lulus adalah kebanyakan orang orang yang dititipkan oleh pembesar-pembesar di Aceh Tengah. Ini adalah wujud dari KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) di daerah penghasil kopi ini. Seharusnya dalam melaksanakan perekrutan, tim dari dinas kesehatan melakukan pengumuman agar para pencari pekerjaan dibidang kesehatan bisa mendapat informasi, sehingga bisa mengikuti program perekrutan tena kontrak ini. Ada apa dengan ditutup tupinya program ini. Apa mereka bertujuan agar orang orang mereka saja yang lulus. Dengan ketidak transparanan Dinkes Aceh tengah dalam melakukan perekrutan tenaga kontrak, kami minta agar bupati Aceh tengah Shabela Abubakar untuk segera mengevaluasi jabatan kadis yang diduduki Jayusman. Karena jelas-jelas beliau tidak mengemban amanah untuk kepentingan masyarakat dataran tinggi Tanoh Gayo. Kebijakan yang dibuatnya hanya untuk kepentingan pribadinya saja” ujar Mulyadi geram.

Kadis Kesehatan Aceh tengah Jayusman yang dikonfirmasi kabarberanda via WhatsApp, Senin (01/02) siang, enggan menjawab pesan yang dikirim. (Erwin.s.a.r)