Istri Digarap Lelaki Hidung Belang, Suami Berang Ke Reje
Takengon | KABARBERANDA – Kejadian di malam 30 April pas di malam 6 ramadhan pemuda desa Kung mendapati pasangan selingkuh yang lagi memadu kasih di kediaman AS di kampung Kung. Wanita ini tak lain adalah istri dari SK dengan PJ warga Pepayungen Angkup.
Kejadian yang langsung mendapat respon oleh Reje dan aparatur desa Kung Irham dengan melakukan upaya sesuai dengan ketentuan adat yang berlaku di desa Kung.
Namun hingga pukul 1:00 wib suami dari AS Dan keluarga dari lelaki hidung belang PJ tak kunjung tiba, hingga Reje Kung berinisiatif menyerahkan kedua pasangan mesum ini ke Polsek Pegasing.
2:30 pagi penantian di Polsek pun sia-sia dan kedua pasangan mesum ini diboyong oleh WH ( Wiyalatul Hisbah ) ke kantor dinas syariat Islam Aceh Tenggah.
Setelah 14 hari kasus ini berlalu datang lah SK beserta rombongan ada juga yang mengaku paman dari SK untuk mempertanyakan prihal perdamaian antar istri dan pasangan mesumnya ke kantor desa.
Saat dikonfirmasi Reje desa Kung Irham menuturkan bahwa pihaknya dari aparatur kampung sudah berbuat semaksimal mungkin untuk menjalankan kanun kampung. “Namun tidak juga ada penyelesaian maka untuk itu kita limpahkan ke WH untuk menindak lanjuti persoalan ini. Yang merasa aneh bagi saya kenapa SK selaku suami dari tersangka tidak berkata apa apa di kantor WH pada pagi hari itu karena beliau juga dipanggil dan diminta keterangan oleh petugas WH. Kok malah Reje kampung yang disalahkan”
ujar Reje. Saat ditanya oleh WH atas perihal pada istrimu langkah apa yang akan kamu lakukan, sakir tidak berpikir panjang langsung mengatakan akan menceraikan istrinya dan langsung membuat surat talak dan menanda tanganinya dikantor WH tersebut.
Dengan kejadian ini ketua pemuda desa Kung Mursadi dengan tegas mengatakan bahwa dia merasa janggal dengan sikap SK karena dia merasa kecewa dengan di tangkap istrinya yg sedang berbuat mesum dengan pria lain dirumah nya. Seakan-akan beliau menyetujui apa yang dilakukan istri nya. Kalau memang itu yang dia inginkan maka silahkan pindah dari kampung kami karena di kampung kami kegiatan seperti itu sangat dilarang dan tidak boleh sama sekali, tegasnya(KB/Erwin sar)