Kades Kandibata Testimoni di Webinar GMKI


Tanah Karo | KABARBERANDA – Bupati karo Terkelin Brahmana, SH, MH didampingi Plh ketua GTPP Covid-19 Ir Martin Sitepu, dan Kepala desa Kandibata Puji Tarigan mengikuti Web-seminar (webinar) yang digelar oleh GMKI (gerakan mahasiswa Kristen Indonesia) SUMUT – NAD.
Kegiatan ini dipandu moderator Gito Pardede dengan mengangkat tema “Pemimpin dibadai pandemi, Sumatera Utara Bangkit” Selasa (23/6) pukul 15.00 wib, di ruang Comand Center kantor Bupati jalan Jamin Ginting, Kabanjahe.
Dalam kesempatan Webinar, Bupati karo mengemukakan kondisi Tanah Karo saat ini adalah zona merah, dan belum dapat menerapkan new normal life.
Tentu dalam situasi badai pandemi Covid-19, pemda Karo telah berulang kali dan masih terus berlangsung melakukan himbauan Kepada masyarakat bahkan melalui media cetak, elektronik, media sosial, dan media online. Menyampaikan kepada khalayak ramai, untuk saat ini objek wisata sementara ditutup dengan kata lain mengisyaratkan tunda-lah perjalanan ke Karo guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Keberadaan desa di Kab. Karo dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19, cukup ekstra baik dalam penanganan. Hal ini terbukti di desa Kandibata Kecanatan Kabanjahe, mampu membuat terobosan Perdes (peraturan desa) dalam rangka menerapkan protokol kesehatan.
Keberhasilan desa Kandibata, kata Bupati menjadi pilot project bagi desa lain, nanti akan dilakukan testimoni. Disamping itu, kinerja Kades,dapat apresiasi dan penghargaan dari Kapoldasu Irjen Pol Drs Martuani Sormin, sepekan yang lalu” ucap Terkelin

Dikesempatan itu, Puji Tarigan mengungkapkan sejak awal, berpikir dan bertindak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, penuh tantangan dan cibiran dari warganya sendiri.
“Kebijakan yang saya buat dengan menerbitkan Perdes sangat banyak pihak yang mempersolakan, apalagi pihak pekerja perusahan PT Karo Bumi Energi dan PT. Ala Bama Energy, karyawannya banyak TKA (tenaga kerja asing. Kita usir dari kampung Kandibata, dengan mempedomani Perdes yang saya buat” ujar Puji.
Meskipun begitu, bagi warga yang membutuhkan isolasi mandiri, lokasi rumah telah kita siapkan juga, jadi tidak ada alasan warga tidak disiplin. Apa yang dihimbau pemerintah tentang protokol kesehatan, jaga jarak, cuci tangan, pakai masker semuanya kita terapkan di desa, sebut puji lagi
Diakhir testimoni, puji Tarigan mengaku seiring perjalanan, dirinya tidak menyangka penerapan protokol kesehatan ternyata viral di medsos dan ujungnya saya diberikan penghargaan oleh Kapoldasu sepekan yang lalu. Sekaligus meresmikan desa Kandibata sebagai desa “kampung tangguh”, urainya
Mendengar hal tersebut, pihak moderator GMKI Gito Pardede sempat menyuarakan bagi peserta yang ikut webinar, agar apa yang telah dilakukan oleh Kades Kandibata, supaya dapat ditiru oleh Desa lain dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. ( KB/SS)