Ketika Kopi Tak Lagi Bersahabat

Pengepul dan petani kopi jemur kopi di halaman kantor Bupati Bener Meriah, potret sebuah kekecewaan (foto/MO Bram)

Redelong | KABARBERANDA – Diskusi antara sejumlah pengepul dan petani kopi bersama Pemkab Bener Meriah yang digelar Selasa (21/4)  tidak menemukan solusi. Pemkab yang saat itu diwakili Kadis Perdangangan dan perwakilan dinas pertanian tidak berhasil meyakinkan pengepul dan petani tentang Resi Gudang sebagai solusi untuk menstabilkan harga kopi. Pengepul dan petani kopi resah, ketika Kopi tak lagi bersahabat

Salah seorang pengepul, Gayadi kepada media ini mengatakan Resi Gudang yang ditawarkan oleh Pemkab sama sekali bukan solusi.

“Paparan pemda hanya tentang regulasi saja. Mereka tidak berfikir saat ini masyarakat sudah menjerit”. Resi Gudang yang dijanjikan pemerintah masih pada tahap pengurusan ijin. Sementara masa panen hampir habis. Jadi, solusi yang diberikan pemerintah ini tidak nyambung” ujarnya.

Gayadi melanjutkan, pihaknya melakukan simbolis penjemuran Gelondong di depan kantor Bupati sebagai bentuk protes terhadap ketidakberdayaan pemerintah dalam membantu masyarakat.

“Kita jemur gelondong di halaman kantor Bupati, sebagai simbolis ungkapan kekesalan kami terhadap pemerintah yang tidak mau ikut andil membantu masyarakat” ujar Gayadi (KB/Bram)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *