Membongkar Kejahatan Reje Korup
Takengon | KABARBERANDA – Benar benar “memalukan” melihat kinerja oknum Reje Pantan Reduk Syeh Abu yang oleh warganya dijuluki Reje Korup ini. Betapa tidak, tak satupun pembangunan di desa itu yang bisa dibanggakan, semua dikerjakan centang prenang dan asal jadi. Reje berbuat semau kehendaknya sendiri, arogan dan sok pintar. Terlebih ia tak pernah melibatkan warganya dalam prmbahasan seputar ADD. ADD dianggap sebuah warisan, orang lain tidak boleh diikut sertakan, ironis memang.
Reje Pantan Reduk Syeh Abu sejak terpilih menjadi Reje sudah menjadi buah bibir masyarakatnya dalam soal keburukan sebagai seorang pemimpin. Program penggunaan dana desa tidak pernah melakukan musyawarah dengan masyarakat desa. Tidak ada transparansi dalam mengelola anggaran dana desa untuk pembangunan infrastruktur dan yang lainnya. Ketidak terbukaan itu terlihat tidak adanya baliho informasi penggunaan dana desa, sementara anggaran untuk pembuatan baliho ada dikeluarkan sebesar Rp.8.610.000 (delapan juta enam ratus sepuluh ribu rupiah). Aset desa seperti gedung BUMK dan gedung serba guna juga diyakini ada permainan siluman, banyak kejanggalan di dalam pengelolaan gedung dimaksud
Menurut pengakuan masyarakat setempat mereka sangat kecewa dengan kepemimpinan Reje yang munafik itu. Mereka sepertinya tidak memiliki Reje, desa mereka seakan kehilangan sosok panutan yang harus ditauladani. Reje berjalan dan bermusyawarah hanya kepada perangkatnya saja tanpa nengikut sertakan masyarakat desa. “Saya sangat kecewa dengan kepemimpinan Syeh Abu, dalam setiap program pembangunan menggunakan dana desa tidak ada musyawarah dengan masyarakat. Semua pembangunan dilaksanakan semata-mata demi untuk kepentingan aparat desa kroni kroninya itu sendiri. Seperti pembangunan jalan rabat beton jelas hanya untuk kepentingan aparat desa, karena jalan itu adalah akses ke kebun masing-masing aparat desa. Yang lebih memalukan Kantor Desa yang permanen juga belum ada. Malu kami dengan desa desa yang lain yang memiliki Reje yang santun, terpuji dan bisa dibanggakan” ujar warga yang minta namanya tidak ditulis.
Reje Pantan Reduk Syeh Abu yang berusaha dikonfirmasi tak bisa untuk bertemu, ia selalu menolak untuk dikonfirmasi. Setiap ingin ditemui ia selalu beralasan lagi sibuk, angkuh memang. (KB/Erwin sar)