Pasaman Barat | KABARBERANDA.COM – Miris! Kondisi jalan di Padang Belimbing, Nagari Persiapan Sungai Talang, Nagari Induk Koto Baru, Kecamatan Luak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), tak bisa dilalui jika musim penghujan tiba.
Hal inilah masyarakat Padang Belimbing sangat mengharapkan perhatian pemerintah untuk dapat memperbaiki kondisi jalan ke kampung mereka, sehingga dapat dilalui kendaraan.
Sekretaris Nagari Persiapan Sungai Talang, Nagari Induk Koto Baru Zulkarnain, mengakui, masyarakat Padang Belimbing sudah lama merindukan agar infrastruktur jalan ke kampung mereka dapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, agar arus lalulintas keluar masuk ke kampung mereka lancar.
“Sudah lama berharap, agar jalan menuju daerah tersebut diaspal hotmix, sama dengan daerah lain yang sudah diaspal hotmix, namun harapan itu hingga kini masih belum terkabul, padahal jalan yang akan ditingkatkan itu tidak begitu panjang, lebih kurang hanya sepanjang 500 meter,” jelas Zulkarnain kepada awak media marapipost.com, Minggu (22/05/22).
Sudah lama berharap, agar jalan menuju daerah tersebut diaspal hotmix, sama dengan daerah lain yang sudah diaspal hotmix, namun harapan itu hingga kini masih belum terkabul, padahal jalan yang akan ditingkatkan itu tidak begitu panjang, lebih kurang hanya sepanjang 500 meter, jelas Zulkarnain.
Lebih lanjut Zulkarnain menjelaskan, kalau badan jalan sudah ada, malah sudah ada jembatan beton melintasi anak sungai yang kecil, tapi jalan tersebut belum dapat dimanfaatkan, sebab, selain jalan tersebut becek bila hujan turun, jembatan beton yang dibangun belum ditimbun yang membutuhkan urukan dengan kubikasi yang cukup banyak.
“Tiap Musrenbang, selalu diajukan agar jalan tersebut ditingkatkan statusnya hingga jadi jalan aspal panas (Hotmix), tapi masih belum terkabul, dimana salahnya,” ungkapnya.
Sekna Zulkarnain mengaku tidak mengetahui permasalahannya, yang jelas daerah itu sangat membutuhkan sarana dan prasana perhubungan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Masyarakat Padang Belimbing, sumber ekonominya selain dari usaha lain kebun sawit rakyat, juga berternak sebagai penghasil sampingan. Tiap tahun, terutama jelang hari raya qurban dijual, tapi untuk membawa ternak tersebut ke pasar ternak, masyarakan kesulitan mengangkutnya, sebab jalan menuju daerah tersebut belum layak digunakan,” ujar Sekna.
Sementara Ketua RT Padang Belimbing, Tumiran, menuturkan, penduduk yang menempati Kampung Belimbing itu diperkirakan ada 100 KK, setara 500 jiwa, tapi warganya aktif dengan usaha masing-masing untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Daerah ini mulai ditempati sekitar tahun 1981.(MP/sabah)