Nalar Liar dan Eksistensi Maju Generasi Muda Berastagi
Berastagi | KABARBERANDA – Sejumlah generasi muda Berastagi, Minggu (05/07/2020) berkumpul. Selain dalam bingkai silaturrahmi, kegiatan yang berlangsung di Berastagi Highland,juga ditujukan mengembangkan kreatifitas para pemilik masa depan di kota wisata ini.
Tak ayal,dalam diskusi ala anak muda,yang dipandu aktifis pemuda Iswadi Purba itu, muncul banyak harapan. Salah satunya adalah perlunya dibangun “jembatan” eksistensi kawula muda di Berastagi.
Sehingga, gejolak anak -anak muda yang belakangan sempat mengemuka dapat terfasilitasi dengan baik.
“Perlu kami tegaskan,eksistensi adik -adik harus tetap dipertahankan.Namun tentu kita harapkan berlangsung dijalur -jalur yang benar dan sesuai dengan kebutuhan,” ujar aktifis yang juga menjabat sebagai Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kab. Karo.
Untuk menunjukkan kapasitas diri dan kelompok sambungnya,tidak selamanya harus melalui pilihan yang keras dan menantang.Karena disatu sisi, kenyamanan kota wisata Berastagi dan Kab. Karo pada umumnya juga harus menjadi perhatian bersama.
“Ini tugas berat kita.Mesti ada tanggung jawab bersama secara proporsional. Kami yakin generasi muda Berastagi dapat melakukan itu,”tambahnya.
Sementara itu,Anggota DPRD Karo Doddi Sinuhaji mengetengahkan pentingnya nilai-nilai persaudaraan dibangun diatas geliat langkah generasi muda di Berastagi sekitarnya.
Hal ini,menurutnya sejalan kalimat-kalimat populer yang sempat di sejumlah atribut kawula muda ” Kami Bukan Gangster,Kami Adalah Saudara”.
Memaknai itu, jelas nilai kebersamaan, dipandang masih cukup relevan dalam perjalanan generasi muda di Berastagi.
Namun demikian,kondisi itu harus berjalan seimbang.Modal dasar pemuda tadi,mesti dibarengi dengan penyiapan ruang, untuk pengejawantahan keinginan mereka.
“Kita siap memfasilitasi apa yang adik -adik inginkan dalam konteks pembangunan khasanah pemuda. Hal itu bisa dilakukan di berbagai aspek,diantaranya yang berhubungan dengan sosial,keagamaan,kebudayaan dan keolahragaan,”paparnya.
Lebih lanjut Doddi yang hadir bersama Deko Sembiring,Raja Purba,Odi Colia,Alamsyah Berutu,Dan Nanang ini berharap dalam waktu dekat dapat dibuat suatu diskusi lanjutan yang lebih besar lagi guna menjawab keinginan kawula muda kedepannya.
Harapan itu pun disambut baik oleh semua peserta. Selain menyampaikan keluh kesah dan hasrat mereka, anak-anak muda ini juga menginginkan adanya ruang buat mereka berekspresi.
Kuatnya asa anak -anak muda kota ini mengingatkan sebuah pesan dari maestro sastra Indonesia Pramoedya Ananta Toer.Dalam satu kesempatan tulisannya Pram mengingatkan bangsa ini soal “Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, apabila angkatan muda mati rasa, maka matilah sejarah sebuah bangsa”. (The Predams).