Februari 18, 2025

Penataan Wisata Kuliner Berastagi Antara Suka Dan Dibenci.

0
Screenshot_20220922-2219302

Berastagi | KABARBERANDA – Proyek wisata kuliner pasar kaget Berastagi seperti bakal menimbulkan polemik baru. Satu sisi memperindah wajah kota kehadirannya disukai, namun disisi lain dibenci dan berakibat buruk bagi pedang. Pasalnya, sejumlah pedagang yang berusaha di ruko ruko di sepanjang jalan protokol itu mulai resah. Akses masuk ke tempat usaha mereka terganggu, ironis memang.Kritik keras dan rasa kecewa pedangan itu memaksa Bupati Karo Cory S Sebayang meninjau proyek yang menghabiskan biaya sebesar Rp 2.331 milyar lebih itu. Kedatangan Bupati pada Selasa (20/9/22) itu mengikut sertakan instansi terkait. Wajarlah kami pedagang berteriak, lihatlah akses keluar masuk pelanggan jadi terganggu, akseptabilitas berusaha kami kian sempit. Padahal kemudahan akses masuk ke areal pedestrian jalan Veteran Berastagi adalah salah satu nilai lebih yang selama ini mendukung usaha kami. Kalau kita hanya terfokus kepada pedagang Pasar Kaget bisa jadi sesuai, tapi bagi kami usaha kedai kopi dan rumah makan jelas jadi masalah,” ujar Herdianto Pandia. yang dimintai tanggapannya Kamis (22/9/22) sore. Hal ini terang pria yang akrab disapa Anto Lavenia itu disebabkan adanya bangunan menyerupai taman bunga yang menutup pintu masuk ke depan lokasi usaha mereka. Sesuai pengamatan dan realita yang sebenarnya, rasa kecewa pedang diluar pedagang pasar kaget memang patut dipertimbangkan. Karena sebagaimana amanat dari judul proyek yang kini tengah dikerjakan, adalah “penataan wisata kuliner Berastagi”.

Bidang kosong yang tampak disiapkan sebagai akses masuk posisinya kurang tepat. Bahkan, beberapa diantaranya terkesan sia sia. Hal ini dikarenakan pintu masuk berada persis di akses masuk biasa yang mengarah ke jalan Trimurti. Jauhnya akses masuk dari pedagang kuliner harian diminta segera disikapi. Ini dianggap penting demi sukses tujuan yang ingin dicapai dalam penataan kawasan kuliner Berastagi. Soal akseptabilitas ini juga disinggung Bupati Karo Cory Sebayang saat meninjau pelaksanaan proyek di Kamis siang itu. Cory Sebayang sepertinya kesal sampai meminta pelaksana menunjukkan gambar yang memuat tata letak (lay out) yang dikerjakan. Tidak hanya soal akses masuk, dampak lain berupa masuknya tempiasan air secara berlebihan kini juga dialami penduduk yang tinggal di bahagian atas jalan Veteran Berastagi. Sejak proyek berlangsung dan setiap hujan turun, rumah dan lokasi rumah mereka sudah pasti becek. Hal hal seperti disebutkan tadi adalah sekelumit persoalan yang oleh mereka diminta ditanggapi. Begitu juga dengan kebermanfaatan taman bunga kecil yang juga dibangun di pedestrian jalan Veteran. Jika acuannya untuk menata kawasan wisata kuliner, taman bunga dipandang akan sia sia. Ini mengingat bunga hidup yang nantinya pasti ditanam akan sensitif terhadap aroma dan ekses minyak dari dagangan kuliner warga.

Penataan wisata kuliner Berastagi sebagaimana terpampang pada plank proyek bersumber dari APBD Provinsi Sumut dengan dana sebesar Rp 2.331.122.514.00. Pelaksana sendiri adalah CV. Gantari Bakti Konstruksi dengan penanggung jawab pekerjaan Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara. Saat meninjau lapangan Bupati didampingi sejumlah pejabat terasnya. Diantaranya Asisten II Setdakab Karo Dapat Kita Sinulingga, Kepala Bappeda dan Litbang Nasib Sianturi, Kepala Dinas PUTR Edward Pontianus Sinulingga, Kadis Perindag Hendrik P Tarigan, Kadis Budporapar Munarta Ginting, dan Kepala BPKAD Edi Surianta (Coks)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *