Reje M. Adam “Lari Menghilang” Saat Disambangi Tim KGS.
Takengon | KABARBERANDA – Reje Desa Atu Singkih Kecamatan Rosip Antara Kabupaten Aceh Tenggah M. Adam, melarikan diri dan menghilang saat disambangi tim Komando Garuda Sakti Rabu (22/7). Kedatangan tim KGS untuk melakukan cek&ricek atas laporan masyarakat tentang kebobrokan kinerja sang Reje. Mengingat Reje menghilang, tim KGS berbalik arah dan mendatangi Camat Rosip Antara.
Kepada Camat tim KGS menanyakan kebenaran laporan masyarakat yang mengatakan bahwa desa Atu Singkih sangat memprihatinkan. Banyak masyarakat yang mengeluh akibat kepemimpinan Reje M. Adam yang tidak transparan dalam pengunaan anggaran dana desa. Reje juga arogan dalam memutuskan sesuatu, dan bertindak sesuka hatinya.
Komando Garuda Sakti Jalaluddin menyayangkan sikap yang ditunjukan oleh M. Adam yang enggan menerima kunjungan Tim KGS. “Utuk melakukan cek dan ricek atas laporan masyarakat, kami dari KGS telah menyurati Reje tembusan ke Polsek, Danramil, Kecamatan, dan Mukim. Namun Reje yang bersangkutan lari dari masalah ini. Dengan sikap anggap enteng yang ditunjukkan Reje ini, kami berasumsi bahwa apa yang dilaporkan masyarakat benar adanya” ujar Jalaluddin.
Camat Rosip Iskandar S.sos.MM mengaku pihaknya telah melakukan upaya musyawarah di Kecamatan, dan dicapai kesimpulan untuk menyelesaikan masalah ini di desa. “Kami dari Kecamatan akan melakukan evaluasi ke desa atu Singkih pada hari Sabtu 25/7 guna menindak lanjuti kebenaran laporan masyarakat” ujar Camat.
Untuk menindak lanjuti laporan masyarakat, menurut Jalaludin komando Garuda Sakti menghargai dan memberikan apresiasi atas kepemimpinan Iskandar S.sos.MM Selaku Camat Rosip. “Kami dari KGS menunggu hasil pemeriksaan oleh Camat pada sabtu 25/7 mendatang untuk mencari kebenaran laporan dari masyarakat. Dengan turunnya tim dari kecamatan kami yakin dapat menyelesaikan permasalahan ini” cetus Jalaluddin.
Sementara menurut Joko warga atu singkih mengakui kepemimpinan Reje sangat mengecewakan. “Kesalahan yang dilakukan Reje seperti benang kusut, kami dari masyarakat sudah gerah. Kami sudah tidak sanggup dipimpin oleh M. Adam. Kami berharap agar masalah di desa kami dapat segera diselesaikan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan” ujar Joko
Angga masyarakat setempat juga menyesalkan kebijakan Reje. “Sewaktu pertama Reje dilantik saya dilatih seskudes untuk menjadi operator desa oleh pak nasib. Saya dalam keadaan sakit pada waktu itu, saya dipaksa ikuti pelatihan padahal kondisi saya lemah. Setelah selesai pelatihan saya bukannya ditempatkan sebagai operator, saya ditunjuk sebagai sekertaris BUMK, namun saya tidak tau. Kegiatan BUMK desa Atu Singkih dan saya tidak ada beri bahan apapun untuk kegiatan BUMK, saya tidak tau berapa dana yang dikelola oleh BUMK, tegasnya. (Erwin sar)