GMNI Bener Meriah Ultimatumm DPRK Segera Bentuk Pansus Pupuk Dan Bakal Siapkan Aksi Massal.

Bener Meriah | KABARBERANDA –Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bener Meriah melalui pers rilinya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas melonjaknya harga pupuk bersubsidi di Kabupaten Bener Meriah. Harganya mencapai Rp150.000/zak, jauh diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Kenaikan harga yang tidak rasional ini telah menimbulkan keresahan yang meluas dikalangan petani. Secara nyata membebani kelompok tani kecil yang menjadi penopang utama sektor pertanian daerah. GMNI memandang bahwa kondisi ini bukan semata akibat ketidakteraturan distribusi. Melainkan mengindikasikan kuat adanya praktik mafia pupuk yang bermain dalam rantai pasok dan distribusi.
Praktik-praktik semacam ini tidak hanya bertentangan dengan nilai-nilai keadilan sosial, namun juga diduga melanggar ketentuan hukum positif, yakni: Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 04 Tahun 2023, Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 49 Tahun 2020. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Isinya memuat sanksi pidana hingga 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp50 miliar bagi pelaku kecurangan distribusi dan manipulasi harga.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap kepentingan rakyat tani, GMNI Bener Meriah secara tegas mengultimatum DPRK Bener Meriah untuk segera mengambil langkah konkret. Diantaranya membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pupuk yang independen, transparan, dan akuntabel guna menyelidiki dugaan mafia pupuk dan menindak tegas aktor-aktor yang terlibat.
Jika dalam waktu yang wajar DPRK tidak menunjukkan keseriusan dan keberpihakan terhadap masalah ini, GMNI akan menggerakkan aksi massa secara besar-besaran sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang dialami oleh petani.
“DPRK tidak boleh menjadi institusi penonton di tengah penderitaan petani. Kami menuntut langkah nyata dan keberanian politik untuk membela rakyat. Jika tidak, GMNI siap turun ke jalan.
GMNI Bener Meriah menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu ini hingga ke akar permasalahan, Kami mengajak seluruh elemen masyarakat sipil, organisasi tani, akademisi, serta media untuk bersama-sama mengawasi, mengadvokasi, dan memperjuangkan hak-hak petani demi terciptanya keadilan agraria di Kabupaten Bener Meriah. Hidup Petani…Hidup Rakyat…..Hidup Perjuangan. (Bram)